BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu pengukuran yang sangat penting dalam berbagai larutan adalah pH, yaitu pengukuran ion hidrogen dalam suatu larutan. Skala pH dimulai dari 0 sampai dengan 14. Larutan dengan harga pH di bawah 7 disebut “asam”, sedangkan pH dengan harga di atas 7 disebut “basa”. Angka 7 Adalah harga tengah yang mewakili air murni (netral). Untuk mengukur kadar pH suatu larutan dapat diukur dengan berbagai cara. Secara kualitatif pH dapat diperkirakan dengan kertas lakmus atau indikator universal. Secara kuantitatif pH diukur dengan menggunakan elektroda potensiometrik.
1.2 Tujuan Praktikum
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui dan perhitungan pH dari beberapa indikator.
1.3 Manfaat Praktikum
Percoban ini bermanfaat untuk praktikan agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara mengukur pH dengan beberapa indikator, sehingga praktikan dapat menentukan termasuk jenis larutan apakah itu dengan mengukur Ph larutan tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam dan basa merpakan zat yang penting dalam ilmu kimia. Dalam kehidupan sehari-hari pun, tanpa kitasadari kita sering terlibat dengan asam dan basa. Asam terasa masam dan basa terasa pahit. Garam yaitu senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa, terasa asin. Rasa manis yang tidak berkaitan dengan asam dan basa. Masalah lingkungan juga sering dikaitkan dengan asam dan basa (Darusman. 1999).
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum zat-zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya asam sitrat pada jeruk, asam cuka, dan asam semut. Basa umumnya mempunyai sifat yang licin dan terasa pahit, misalnya sabun. Di laboratorium, asam dan basa secara sederhana dapat diketahui dengan menggunakan kertas lakmus. Dalam larutan asam, kertas lakmus biru akan berubah menjadi warna merah, sedangkan dalam larutan basa kertas lakmus merah akan berubah menjadi warna biru. Larutan asam dan basa merupakan larutan elektrolit, sehingga di dalam air aka terurai menjadi ion-ionnya (Sudarmo. 2007).
Indikator adalah zat warna larut yang perubahan warnanya tampak jelas dalam rentang pH yang sempit. Jenis indikatr yang khas adalah asam organik yang lemah yang mempunyai warna berbeda dari basa konjugatnya. Lakmus berubah merah menjadi biru bila bentuk asamnya diubah menjadi basa. Indikator yang baik mempunyai intensitas warna sedemikian rupa sehingga hanya beberapa tetes larutan indikator encer yang harus ditambahkan ke dalam larutan yang sedang diuji. Konsentrasi molekul indikator yang sangat rendah ini hampir tidak berpengaruh terhadap pH larutan (David. 2001).
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah indikator universal, pH meter, gelas kimia, dan gelas ukur.
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sampel jeruk nipis, jeruk manis, belimbing wuluh, cuka, dan NaOH.
3.2 Cara Kerja
Jus Jeruk |
® Dibuat larutan jus jeruk.
® Diukur pH nya, digunakan indikator universal dan pH meter.
® Dihitung pH nya dengan rumus:
pH = - log [H+]
Hasil |
Belimbing Wuluh |
® Dibuat larutan belimbing wuluh.
® Diukur pH nya, digunakan indikator universal dan pH meter.
® Dihitung pH nya dengan rumus:
pH = - log [H+]
Hasil |
Asam Cuka |
® Dibuat larutan asam cuka.
® Diukur pH nya, digunakan indikator universal dan pH meter.
® Dihitung pH nya dengan rumus:
pH = - log [H+]
Hasil |
3.2.2 Mengukur pH larutan basa
NaOH |
® Dibuat larutan NaOH O,1 M DAN 0,05 M.
® Dihitung pH nya, digunakan indikator universal dan pH meter.
® Dihitung pH nya dengan rumus:
pOH = - log [OH-]
Ph = 14-Poh
Hasil |
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Bahan | Indikator Yang Digunakan | Keteragan | |
Indikator Universal | pH Meter | ||
Jeruk manis | 4 | 4,1 | Asam |
Jeruk nipis | 2 | 2,5 | Asam |
Belimbing wuluh | 1 | 1,7 | Asam |
Asam cuka | 3 | 3,4 | Asam |
Larutan sabun | 7 | 7,1 | Basa |
NaOH 0,05 M 10 ml | 8 | 8,3 | Basa |
4.2 Pembahasan
Menghitung konsentrasi larutan asam dan basa dari pH yang telah diukur dengan menggunakan pH meter.
a) pH jeruk manis = 4,1
Ph = - log [ ]
4,1 = - log [ ]
-4,1 = log [ ]
[ ]= antilog (-4,1)
[ ]= 8 x
b) pH jeruk nipis = 2,5
Ph = - log [ ]
2,5 = - log [ ]
-2,5 = log [ ]
[ ]= antilog (-2,5)
[ ]= 3 x
c) pH belimbing wuluh = 1,7
Ph = - log [ ]
1,7 = - log [ ]
-1,7 = log [ ]
[ ]= antilog (-1,7)
[ ]= 8 x
d) pH asam cuka = 3,4
pH = - log [ ]
3,4= - log [ ]
-3,4 = log [ ]
[ ]= antilog (-3,4)
[ ]= 4 x
e) pH larutan sabun = 7,1
Poh = 14-Ph
Poh = 14-7,1
Poh = 6,9
Poh = - log [
6,9 = -log [
-6,9 = log [
[ = antilog (-6,9)
[ =1,25 x
f) pH NaOH 0,05 M 10 ml = 8,3
Poh = 14-Ph
Poh = 14-8,3
Poh = 5,7
Poh = - log [
5,7 = -log [
-5,7 = log [OH-]
[ = antilog (-5,7)
[ = 2 x
g) pH NaOH 0,1 M 10 ml = 12,5
Poh = 14-12,5
Poh = 1,5
Poh = - log [
1.5 = -log [
-1,5 = log [
[ = antilog (-1,5)
[ = 3x
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa larutan yang bersifat asam ialah larutan yang memiliki harga pH antara 0 sampai < 7, sedangkan larutan yang bersifat basa ialah larutan yang memiliki harga pH antara > 7 sampai 14. Angka 7 adalah harga tengah mewakili harga air murni (netral) pH larutan. Untuk mengukur kadar pH dapat menggunakan indikator universal dan pH meter. Kadar pH yan diukur dengan menggunakan pH meter hasilnya lebih akurat dibandingkan diukur dengan indikator univesal.
5.2 Saran
Dalam melakukan percobaan ini disarankan untuk berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan percobaan. Kehati-hatian diperlukan guna menjaga ketertiban dan kebersihan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Darusman,Latifah. 1999. Kimia Dasar I. Bpgor : IPB
Sudarmo,Unggul. 2007. Kimia untuk Kelas X1. Jakarta : Phibeta.
W.Oktoby David,dkk. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakarta : Erlangga.